Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Bali Tahun 2025: Puncak Sinergi dalam Pelestarian Bahasa Bali

Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Bali Tahun 2025:  Puncak Sinergi dalam Pelestarian Bahasa Bali

Balai Bahasa Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan Puncak Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025 pada (11/10) di Hotel Nirmala, Denpasar. Kegiatan ini merupakan rangkaian terakhir kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) tahun 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali; Kepala Subbagian Tata Usaha Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa; Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali; Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Provinsi Bali; kepala dinas pendidikan kabupaten/kota se-Bali; para kepala UPT Kemendikdasemen, Kemenbud, dan Kemendiktisaintek di Provinsi Bali; guru pendamping; serrta para pemenang lomba.

Sebagai agenda terakhir pada kegiatan RBD, FTBI melalui lomba-lomba yang telah dilaksanakan adalah salah satu upaya untuk melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali agar upaya revitalisasi bahasa daerah menjadi kerja bersama yang integratif dan berkelanjutan. Berkenaan dengan itu telah dilaksanakan tujuh mata lomba tingkat SD dan SMP yang meliputi lomba Masatua, Mapidarta, Nyurat Aksara Bali, Ngawi lan Ngwacen Puisi Bali Anyar, Babanyolan Tunggal, Nyurat Cerpen Bali, dan Matembang Sekar Alit pada 9—10 Oktober 2025 yang bertempat di Hotel Aston, Denpasar, Bali. Tiap-tiap lomba diikuti oleh 18 orang peserta putra dan putri yang berasal dari sembilan kabupaten/kota di Bali. Dari tiap-tiap lomba tersebut dipilih 6 pemenang kategori putra dan 6 pemenang kategori putri sehingga terdapat 168 orang pemenang lomba dalam FTBI tahun 2025.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Elis Setiati, M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rangkaian kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Bali, baik Pemerintah Provinsi Bali, pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Bali, para guru utama, para guru Bahasa Bali SD dan SMP di Provinsi Bali, serta siswa-siswi SD dan SMP di Provinsi Bali atas dukungan dan partisipasinya dalam menyukseskan kegiatan ini. “Pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah, termasuk FTBI Tingkat Provinsi Bali Tahun 2025, diharapkan mampu menjadi momentum penting untuk membangkitkan semangat pelindungan bahasa daerah serta mengukuhkan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga keberlangsungan bahasa dan budaya Bali untuk generasi mendatang.” ungkap Elis Setiati dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala Subbagian Tata Usaha Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Sri Haryanti, S.E, juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan RBD, terutama para siswa-siswi SD dan SMP karena masa depan bahasa Bali ada di tangan mereka sebagai generasi muda. FTBI sebagai bentuk apresiasi dan perayaan bukanlah tujuan utama karena hal terpenting dari kegiatan ini adalah pelestarian bahasa daerah (bahasa Bali) dalam keseharian para generasi muda, di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. “Menjaga bahasa daerah adalah menjaga akar pohon kebudayaan. Semoga kegiatan ini menjadi kegiatan yang berkelanjutan.” tambahnya.

Tidak hanya itu, apresiasi atas terselenggaranya FTBI dan seluruh rangkaian kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah ini juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Bali, Drs. Dewa Made Indra, M.Si. Dalam sambutannya, Dewa Made Indra menyampaikan bahwa Balai Bahasa Provinsi Bali adalah sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah karena sudah turut berperan serta dalam usaha pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Bali. Rangkaian kegiatan RBD, mulai dari Rakor hingga Festival Tunas Bahasa Ibu dapat berjalan beriringan dengan program-program yang telah disusun oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam pelestarian bahasa, aksara, dan sastra Bali. Dewa Indra juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung pelestarian bahasa Bali. “Menjaga bahasa daerah tidak mudah, tetapi dengan kerja sama dan usaha semua pihak, hal tersebut bisa dihadapi. Keikutsertaan anak-anakku semua memberi keyakinan untuk kita semua bahwa bahasa daerah, bahasa Bali, akan tetap lestari,” imbuhnya.

Kegiatan utama dalam Puncak FTBI 2025 ini adalah penyerahan hadiah lomba kepada para pemenang lomba dalam FTBI 2025. Para pemenang lomba mendapat hadiah berupa piala, piagam, dan uang tunai. Selanjutnya, Pemenang I FTBI Tingkat Provinsi di seluruh Indonesia akan mengikuti FTBI Tingkat Nasional pada tahun berikutnya. (Dayu)

Dokumentasi



Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa