Sinergi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan Perpustakaan RI dalam Penguatan Literasi Pangan
Jakarta—Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melaksanakan audiensi dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Pertemuan tersebut membahas kolaborasi antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Perpustakaan Nasional RI dalam bidang literasi pangan. Dalam pertemuan tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional RI bersama Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan serta Plt. Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara menyambut kunjungan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa beserta pejabat dan staf yang mendampingi.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyampaikan bahwa audiensi kolaborasi antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Perpustakaan Nasional RI dalam bidang literasi pangan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul di industri pangan. Menuruf Hafidz, pembangunan SDM yang berfokus pada Asta Cita Presiden ke-4 dan 5 akan mewujudkan SDM unggul terkait bidang pangan bukan hanya literasi secara umum, melainkan untuk meningkatkan industri pangan. Pada audiensi ini disampaikan arah kebijakan yang akan diwujudkan dalam kebijakan nasional, dukungan, kolaborasi, serta sinergi untuk meningkatkan sumber bacaan literasi, khususnya pada bidang pangan. Hafidz menambahkan bahwa literasi menjadi akar persoalan besar dalam masyarakat yang menjadi tugas utama Badan Bahasa. Literasi merupakan kemampuan mengolah informasi untuk meningkatkan kualitas hidup. Literasi pangan perlu mengenali, mengidentifikasi, hingga memanfaatkan pangan.
Untuk menanggapi gagasan tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menyampaikan bahwa literasi menjadi tugas Badan Bahasa sebagai wujud meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan hal itu akan mendukung program-program yang sudah ada di Perpustakaan Nasional RI. Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan Plt. Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara menambahkan bahwa Perpusnas akan mendukung program kolaborasi tersebut dengan menyediakan berbagai literatur mengenai bahan pangan serta menyelenggarakan Pelatihan TPBIS (Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) sebagai bagian dari program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Literasi pangan menjadi fokus perhatian karena referensi bacaan bagi siswa SMK dan guru masih terbatas, khususnya pada bidang pangan, peternakan, dan bidang terkait lainnya. Sebagian besar bahan ajar yang digunakan pun sudah lama dan perlu diperbarui. Selain itu, ketersediaan buku pengayaan maupun buku informasi juga masih sangat minim. Badan Bahasa juga terus berupaya mengembangkan kosakata dengan istilah-istilah pangan untuk mendukung peningkatan literasi di bidang tersebut. Selain itu, Badan Bahasa telah mengidentifikasi sebanyak 150 buku bacaan terkait bidang pangan yang akan disesuaikan dengan jenjang pembaca.
Dokumentasi
