Literasi Jadi Fondasi SDM Unggul, Kemendikdasmen Raih Terbaik Lima di PKN I Angkatan LXIII
Jakarta, 22 Oktober 2025—Lembaga Administrasi Negara (LAN) menggelar Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LXIII Tahun 2025 pada Rabu (22/10) di Jakarta. Acara dihadiri oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Purwadi Arianto; Kepala LAN, Muhammad Taufiq; dan Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN, Tri Widodo Wahyu Utomo.
Sebanyak 43 peserta dinyatakan lulus dalam pelatihan kepemimpinan tingkat tertinggi bagi pejabat pimpinan tinggi madya tersebut. Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri PANRB menegaskan bahwa lulusan PKN I diharapkan mampu menjadi pemimpin perubahan yang berani
berinovasi, bekerja lintas sektor, dan berorientasi pada dampak nyata bagi masyarakat.
“Sebagai pemimpin
perubahan, kita harus terus meningkatkan inisiatif, sinergi, dan kolaborasi agar setiap program berjalan efisien dan efektif,” ujar Purwadi dalam sambutannya.
Pada kesempatan yang
sama, LAN memberikan penghargaan kepada lima peserta terbaik Angkatan LXIII.
Salah satunya adalah Hafidz Muksin dari Kementerian Pendidikan Dasar dan
Menengah (Kemendikdasmen) yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa.
“SDM Unggul untuk
Industri Pangan”: Literasi sebagai Fondasi
Dalam seminar laporan
proyek perubahan yang menjadi bagian dari PKN, Hafidz memaparkan proyek
inovasinya bertajuk “SDM Unggul untuk Industri Pangan” yang digarap bersama
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) serta Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Layanan Khusus (PK dan PLK).
Menurutnya, penguatan
sumber daya manusia unggul merupakan kunci menuju Indonesia Emas 2045, sejalan
dengan Asta Cita Presiden Prabowo yang menempatkan peningkatan kualitas SDM
sebagai prioritas utama pembangunan nasional.
“Sebagai pemimpin
kolaboratif, kami berkomitmen mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua agar
lahir SDM unggul yang mendukung sektor pangan,” ujarnya saat seminar pada 20
Oktober 2025 di LAN RI.
Hafidz menyoroti bahwa
meski Indonesia dikenal sebagai negeri agraris yang kaya sumber pangan,
ketahanan pangan dan gizi masyarakat belum sepenuhnya terjamin. Menurutnya, akar
persoalannya terletak pada kualitas SDM yang belum adaptif terhadap kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Pembangunan SDM ibarat
membangun rumah. Fondasinya adalah literasi bukan sekadar kemampuan membaca, melainkan
pemahaman yang membebaskan jiwa dan pikiran,” tuturnya.
Badan Bahasa, lanjut
Hafidz, berfokus pada penguatan literasi nasional melalui penyusunan kebijakan,
penerbitan literatur pendukung, serta pengembangan buku bacaan bertema pangan.
Di atas fondasi literasi itu dibangun pilar-pilar pendidikan vokasi dan guru
SMK inspiratif yang mampu mencetak tenaga kerja siap saing.
Melahirkan Pemimpin
Kolaboratif untuk Transformasi Birokrasi
PKN Tingkat I Angkatan
LXIII menekankan pentingnya mindset pemimpin transformasional yang adaptif
terhadap perubahan, berpikir sistemik, dan berorientasi pada dampak. Para
peserta didorong untuk menjadi agen perubahan, menghapus sekat sektoral, serta
memperkuat jejaring lintas instansi.
Dalam pesan penutupnya, Purwadi
menyampaikan, “Ketika birokrasi membuka ruang inovasi, industri pangan tumbuh
tangguh, ekonomi bangsa pun tumbuh kukuh,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, alumni PKN I Angkatan LXIII diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas, visioner, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan rakyat. (dv)
