Kolaborasi dalam Rangka Penguatan Literasi Pangan
Jakarta, 26 September 2025. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
melakukan audiensi dengan Badan Pangan Nasional dalam rangka kolaborasi dan
sinergi. Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat serta mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia, khususnya penguatan literasi dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia di bidang industri pangan.
Audiensi yang diselenggarakan tersebut merupakan bagian dari
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Tahun 2025 yang diarahkan untuk
mendukung “Ekosistem Industri Pangan untuk Pertumbuhan Ekonomi”. Salah satu
pilar utama yang menopang hal tersebut ialah penguatan literasi dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia di bidang industri pangan.
Hafidz Mukisn menyampaikan bahwa audiensi ini menjadi langkah awal
dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan tersebut
sekaligus mendukung Asta Cita
Presiden dan Wakil Presiden, khususnya butir kelima yang menekankan peningkatan
produk industri pangan. Dengan demikian, upaya ini diharapkan mampu memadukan
berbagai potensi untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul serta
mendukung kemajuan industri pangan nasional.
Senada dengan hal itu, Hafidz menegaskan bahwa kolaborasi dengan
berbagai pemangku kepentingan sangat dibutuhkan. Ia menjelaskan bahwa tujuan
audiensi dengan Badan Pangan Nasional dinilai strategis untuk memperkuat kerja
sama lintas sektor. Menurutnya, langkah ini penting untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi melalui peningkatan literasi di sektor pangan. Dengan literasi yang
baik, masyarakat tidak hanya memahami nilai strategis pangan, tetapi juga mampu
berinovasi dalam mendukung ketahanan serta kemandirian pangan nasional.
Andriko Noto Susanto, Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan
Pangan, Badan Pangan Nasional, menjelaskan bahwa dalam urusan pangan, kita
telah diamanahi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 yang mengatur tentang
ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan konsumsi pangan yang cukup, aman,
bermutu, serta bergizi seimbang bagi seluruh masyarakat Indonesia, sekaligus
mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan nasional.
Lebih lanjut, Andriko menegaskan bahwa sumber daya manusia yang
unggul salah satunya dibentuk melalui asupan pangan yang baik. Asupan pangan
yang baik akan menghasilkan generasi yang kuat, kreatif, dan produktif sehingga
mampu berperan dalam mendukung pembangunan industri pangan nasional. Dengan
demikian, penguatan literasi pangan dan pemenuhan gizi seimbang menjadi kunci
dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
Audiensi tersebut berlangsung di Kantor Badan Pangan Nasional, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Turut hadir Kepala Pusat Pembinaan Bahasa, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan, serta pejabat yang berkaitan langsung dengan tujuan audiensi tersebut. (AS)
Dokumentasi
.jpeg)