Pembukaan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al-Azhar Mesir pada September 2025
Jakarta, 11 Agustus 2025—Kabar
menggembirakan datang dari dunia pendidikan dan diplomasi budaya Indonesia.
Universitas Al-Azhar Mesir akan resmi membuka Program Studi (Prodi) Bahasa dan
Sastra Indonesia pada tahun ajaran baru, September 2025. Program studi pertama
di Timur Tengah ini merupakan hasil kerja sama strategis antara Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), KBRI Kairo, dan Universitas
Al-Azhar. Hal ini menjadi tonggak sejarah bagi pengajaran bahasa Indonesia di
kawasan tersebut. Perkuliahan perdana akan bergulir bersamaan dengan dimulainya
tahun akademik di Universitas Al-Azhar, yaitu pada bulan September 2025.
Selain
menjadi pencapaian penting di ranah kerja sama internasional, pembukaan program
studi ini sejalan dengan mandat penginternasionalan bahasa Indonesia
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 44 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009.
Undang-undang tersebut menyatakan bahwa pemerintah meningkatkan fungsi bahasa
Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan
berkelanjutan. Amanat ini menjadi misi bersama seluruh warga negara untuk
membawa bahasa Indonesia ke panggung dunia.
Pembukaan
program studi ini merupakan kelanjutan dari perjalanan panjang pengajaran
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Universitas Al-Azhar sejak 2016.
Langkah ini mendapat sambutan dan respons positif dari masyarakat dan mahasiswa
Mesir. Hingga Juni 2025, Badan Bahasa
telah menugaskan 2.213 pengajar untuk melayani 200.956 pemelajar Bahasa Indonesia
bagi Penutur Asing (BIPA) di 772 lembaga yang tersebar di 57 negara. Capaian
ini menjadi bukti nyata peran Indonesia dalam memfasilitasi pengembangan
program BIPA secara global.
Dalam
rapat finalisasi perjanjian kerja sama yang berlangsung secara daring pada 11
Agustus 2025, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Abdul Muta’ali,
menyampaikan bahwa program studi ini berada di bawah Fakultas Bahasa dan
Terjemah Universitas Al-Azhar dengan target awal 51 mahasiswa terdaftar untuk
tahun ajaran 2025/2026.
"Selain
sebagai sarana akademik, Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia di Al-Azhar
diharapkan menjadi pusat studi dan diplomasi budaya Indonesia di Timur Tengah
atau Indonesia Centre, yang akan
menarik perhatian mahasiswa dari berbagai negara," tutur Abdul Muta'ali.
Pembukaan prodi ini telah mendapat persetujuan resmi Majelis Tinggi Al-Azhar
melalui Sidang No. 343 butir perkara No. 6 pada 21 Juli 2025.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menegaskan dukungan penuh terhadap pembukaan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al-Azhar. "Ini langkah strategis untuk diplomasi budaya dan penguatan jejaring akademik internasional. Kami segera menindaklanjuti dengan penugasan empat pengajar, penyusunan modul, dan peningkatan kompetensi dosen," ujarnya.